Ujian merupakan suatu wadah bagi lembaga pendidikan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam hal pengetahuan, penguasaan materi dan tingkat pemahaman materi yang sudah diajarakan di kelas. Bagi peserta didik yang baik, mereka akan mempersiapkan diri secara maksimal untuk dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.
Ujian semester ini dilaksanakan mulai tanggal 21 sampai 28 November 2022, ujian merupakan salah satu agenda terbesar di Pesantren Raudhatun Najah Tsani Al-Aziziyah yang tidak hanya melibatkan seluruh santri, akan tetapi juga melibatkan seluruh komponen asatidz. Maka, pelaksanaannya pun terorganisasi dengan baik melalui panitia ujian, ujar Pimpinan Pesantren Raudhatun Najah Tsani Al-Aziziyah, Tgk. Abdurrazaq, M.Sos.I.
Ujian yang dilaksanakan di Pesantren Raudhatun Najah Tsani Al-Aziziyah bertujuan mendidik santri-santriwatinya untuk mencintai ilmu pengetahuan. belajar itu bukanlah untuk sekedar mengikuti ujian, namun ujian merupakan sarana untuk belajar. Maka, santri dan santriwati Pesantren Raudhatun Najah Tsani Al-Aziziyah mengenal istilah ‘ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian’. Segala macam aktifitas yang berpotensi mengganggu konsentrasi belajar para santri-santriwati selama pelaksanaan ujian dihentikan untuk sementara, seperti menerima kunjungan ataupun aktiftas ektrakurikuler lainnya.
Pesantren Raudhatun Najah Tsani Al-Aziziyah dalam mengembangkan dan upaya mengetahui daya serap peserta didik di bidang ilmu pengetahuan, menyelenggarakan ujian dengan menggunakan dua sistem yaitu syafahi (ujian lisan) dan tahriri (ujian tulis) dengan demikian santri benar-benar mempersaipkan diri untuk mengikuti ujian lisan dan ujian tulis.
Ujian Lisan (syafahi) merupakan ujian yang memiliki peran penting dalam mengukur kemampuan para santri. Dewan guru dengan mudah dapat melihat langsung sejauh mana santri menguasai pelajaran yang sudah dipelajari selama satu semester dan sejauh mana kesiapan santri tersebut menghadapi ujian tulis (tahriri) nantinya. Dalam ujian ini memang tidak semua pelajaran diujikan, hanya pelajaran yang bersifat pengembangan bahasa dan masalah fiqh yang terbagi menjadi Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Al-Quran. Materi yang diujiankan meliputi semua kitab dalam kurikulum yang sudah dipelajari dan dibacakan oleh guru, seperti nahwu, sharaf, balahgoh, qirah, tajwid, ibadah amaliyah, ibadah qauliyah, hafalan al-Qur’an, fiqh. (Tim Jurnalistik Pesantren)