Info Pesantren
Jumat, 04 Okt 2024
  • Website Resmi Pesantren Raudhatun Najah Ayo, Ngaji dan Sekolah di Pesantren Raudhatun Najah

Sejarah Singkat

Pondok Pesantren Dayah Raudhatun Najah berlokasi di desa Sukarejo, Kecamatan Langsa Timur, Pemerintahan Kota Langsa Propinsi Aceh. Pondok Pesantren Dayah Raudhatun Najah ini didirikan pada tahun 2006 oleh Tgk. H. Ridwan Gapi, S. Ag, dibawah Yayasan Dayah Raudhatun Najah yang mempunyai legalitas badan hukum SK Kemenkumham dengan nomor AHU-703.AH.01.04.Tahun 2013 dan akta notaris. Saat ini memiliki luas tanah 20000 M², dayah Raudhatun Najah merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Islam yang mempunyai cita-cita luhur untuk mendidik generasi bangsa dan agama agar menjadi manusia yang berintelektualitas tinggi yang mampu menjawab tantangan zaman serta memiliki khazanah yang mulia di saat berada di tengah masyarakat sehingga alumni dari dayah Raudhatun Najah dapat mengembangkan ilmunya dan berkiprah serta menjadi agen perubahan dan sosial di tengah-tengah masyarakat.

Berdirinya Pondok Pesantren Dayah Raudhatun Najah ini tidak terlepas dari banyaknya dukungan moril dan materil dari masyarakat, khususnya masyarakat Desa Setempat dan masyarakat Kota Langsa pada umumnya. Seiring dengan berjalannya waktu mulanya santri yang mondok di dayah Raudhatun Najah berjumlah 47 orang yang terdiri dari santri laki-laki dan perempuan yang pada saat itu mereka tidak dipungut biaya apapun dan hanya di fasilitasi dengan bangunan seadanya dengan rekontruksi kayu yang di peroleh dari swadaya masyarakat dan yayasan itu sendiri.

Guna menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, pada tahun 2007-2008 dengan semangat yalg tinggi berdirilah sekolah umum yaitu Madrasah Tsanawiyah Raudhatun Najah di bawah naungan Yayasan Dayah Raudhatun Najah (YDRN) dengan status di akui oleh Kementrian Agama, dayah Paudhatun Najah mencoba untuk menerapkan sistem pendidikan umum yang di kombinasikan dengan pendidikan agaaa di harapkan nanti para alumni dayah Raudhatun Najah mampu menghadapi tantangan zaman di era globalisasi.

Selanjutnya pada tahun 2008 jumlah peminat dari masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke dayah Raudhatun Najah semakin mengalami peningkatan yang luar biasa mengingat usia dayah Raudhatun Najah saat itu masih sangat belia dan baru berjalan tahun ke dua, akan tetapi santri yang mendaftar ke dayah Raudhatun Najah mencapai 150 orang. Sehingga dikarenakan fasilitas yang di miliki dayah Raudhatun Najah yang masih kurang memadai serta kapasitas daya tampung santri sangat terbatas, maka pada tahun ke dua tersebut dilaksanakanlah seleksi tes bagi para santri yang mendaftar, sehingga yang diterima 102 santri yang terdiri dari 52 santriwan dan 50 santriwati. Sehingga pada tahun 2008 dayah Raudhatun Najah telah memiliki santri sebanyak 147 orang, yang berdomisili di dalam Kota Langsa dan di luar Kota Langsa, dengan jumlah dewan guru 15 yang terdiri dari 6 laki-laki dan 9 perempuan.

Seiring dengan berjalannya waktu ditahun 2009 Madrasah Tsanawiyah Raudhatun Najah telah meluluskan sebanyak 47 santri (santri angkatan ke-I). Maka atas dasar pertimbangan para dewan guru dan wali santri sendiri, pimpinan dayah dan kepala yayasan, agar para santri memperoleh pembelajaran yang berkelanjutan ke tingkat selanjutnya, maka pada tahun ajaran 2009-2010 Yayasan Dayah Raudhatun Najah (YDRN) membuka Madrasah Aliyah (MA) Raudhatun Najah khusus siswa perempuan, dan telah mendapatkan izin oprasional dan sertifikat pendirian dari Kementrian Agama Setempat,. Sehingga Pada tahun pertama berdirinya MA Raudhatun  Najah menerima 15 orang yang berasal dari MTs Raudhatun Najah itu sendiri dan dari sekolah/madrasah lain.

Dalam perjalanannya di tahun 2012 santri di dayah Raudhatun Najah semakin bertambah berjumlah 320, baik tingkat tsanawiyah dan aliyah. Di tahun 2013 dengan masuknya santri baru di tingkat tsanawiyah dan aliyah mencapai 400 orang baik laki-laki dan perempuan. dewan guru pada saat ini 15 laki-laki dan 15 perempuan, dengan fasilitas ruang belajar yang berkontruksi permanen. Pada tahun sekarang 2021 jumlah santri keseluruhan adalah 700 orang dengan jumlah guru 40 orang. Jumlah kelas 25 rombel dan telah mempunyai asrama santri sebanyak 60 kamar.