Sosialisasi Program Studi Ilmu Hadis (IH) IAIN Langsa di Madrasah Aliyah Raudhatun Najah Kota Langsa. Sosialisasi Program Studi Ilmu Hadis ke lingkungan pesantren merupakan sesuatu yang sangat penting untuk pengenalan prodi ke santri pesantren dan hal tersebut setidaknya menjelaskan tentang dinamika Program Studi Ilmu Hadis yang dilaksanakan oleh civitas akademika. Seperti yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Hadis (IH) IAIN Langsa yang melakukan sosialisasi ke Madrasah Aliyah Raudhatun Najah Kota Langsa pada hari Senin (06/03/2023).
Rombongan perwakilan dari Program Studi Ilmu Hadis (IH) IAIN Langsa disambut hangat oleh Dr. T. Wildan, MA sebagai Kepala Madrasah Aliyah Raudhatun Najah. Adapun rombongan yang ikut serta adalah dosen-dosen Prodi Ilmu Hadis dan perwakilan mahasiswa. Di antara dosen yang ikut serta adalah Nur Raihan, M. Us selaku koordinator sosialisasi Program Studi Ilmu Hadis dan didampingi tiga orang mahasiswa, diantaranya Nur Afika, Nova Andriana dan Bening Annisa.
Selain itu, pesantren Raudhatun Najah ini merupakan pesantren yang mengintegrasi dua kurikulum, kurikulum nasional dan pesantren, sehingga harapan besarnya dapat menghasilkan alumni yang terkenal di Indonesia sebagai rujukan dalam pembelajaran hadis. Sosialisasi dari Prodi Ilmu Hadis ini digelar di gedung Aula Utama pesantren Raudhatun Najah.
Dalam kesempatan ini Nur Raihan, M. Us selaku koordinator sosialisasi prodi Ilmu Hadis mengawali sesi pertama kegiatan sosialisasi dengan memperkenalkan program studi Ilmu Hadis serta mengajak para santri untuk bersemangat melanjutkan kuliah. Sesi ini juga diselingi dengan penyampaian testimoni dari mahasiswa perwakilan program studi Ilmu Hadis. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Dr. T. Wildan, MA. Dalam kesempatan ini terdapat empat pertanyaan masing-masing dari santri putra dan dua santri putri. Salah satu pertanyaan menarik yang disampaikan salah satu santri diantaranya mengenai metode pembelajaran tafsir-hadis di dunia perkuliahan dan apa bedanya dengan di dunia pesantren pada umumnya. Selain itu sebuah pertanyaan tentang perbedaan antara adab dan akhlak. Acara sosialisasi yang berlangsung lebih dari dua jam ini ditutup dengan pembacaan doa dengan harapan mendapat kebaikan. Setelah itu dilakukan jabat tangan antara para santri dengan para dosen yang hadir. Di antara kesan dalam pelaksanaan sosialisasi ini adalah dilakukan dengan serius, santai dan penuh hikmah.
Tinggalkan Komentar